Sunday, September 1, 2013

Penerapan Citra Digital Barcode Dalam Dunia Pemasaran


PENERAPAN CITRA DIGITAL BARCODE DALAM DUNIA PEMASARAN





Abstrak

Salah satu cara yang digunakan manusia dalam menyandikan sejumlah data secara unik adalah dengan barcode. Data yang disandikan biasanya data yang berhubungan dengan informasi suatu barang. Suatu barang yang diberi label barcode akan memudahkan dalam proses pemeriksaan. Perangkat input yang digunakan untuk membaca barcode membutuhkan posisi sudut barcode yang tepat agar dapat dibaca.



1. PENDAHULUAN
Semakin majunya suatu teknologi maka semakin majulah kehidupan suatu masyarakat. Kemajuan ini tidak lepas dari semakin pesat dari kemajuan masyarakat di sekitarnya.Pada saat ini perkembangan teknologi sangat pesat sekali, seiring dengan kemajuan jaman dan perkembangan ilmu pengetahuan. Teknologi yang canggih memberikan kemudahan bagi pekerjaan manusia yang sifatnya memberatkannya, sehingga pekerjaan yang dahulu masih didominasi oleh tenaga manusia maka sekarang bisa dialihkan dengan tenaga mesin. Salah satu hasil cipta teknologi yang memberikan kemudahan bagi pekerjaan manusia adalah komputer, dimana sekarang ini aplikasi dari komputer sudah banyak diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, misalnya bidang militer, kedokteran, industri, perdagangan, dan lain sebagainya, sehingga komputer menjadi alat bantu yang handal bagi manusia.                                    
Dalam bidang perdagangan, komputer memberikan peran yang cukup besar yaitu dalam kalkulasi harga barang secara cepat, database, juga dalam pembacaan pola citra barcode.”Barcode” adalah garis-garis hitam yang dibuat menurut kode tertentu, umumnya digunakan sebagai identifikasi terhadap suatu objek atau barang. Data yang biasa disandikan adalah nama barang, jenis barang, jumlah, harga, periode suatu barang, dan lain sebagainya. Semua informasi yang dibutuhkan untuk keperluan tertentu mengenai suatu barang akan dijadikan suatu kode yang mempunyai bentuk batang dengan warna hitam/gelap. Aplikasi dari barcode selain untuk penyandian suatu barang juga dapat digunakan untuk penyandian sistem keamanan, seperti doorlock system. Aplikasi barcode yang biasa dijumpai yaitu pada supermarket, dimana kode barcode yang tertera pada barang mengandung kode jenis barang dan kode produsen.

2. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengenali  lebih dalam mengenai barcode yang sering di gunakan dalam dunia pemasaran.

3. TINJAUAN PUSTAKA
Barcode atau kode batang adalah sekumpulan data yang digambarkan dengan garis dan jarak spasi (ruang). Barcode menggunakan urutan garis batang vertikal dan jarak antar garis untuk mewakili angka atau simbol lainnya. Dengan demikian, setiap ketebalan garis batang dan jarak antara garis saru dengan yang lain selalu berbeda sesuai dengan isi data yang dikandung oleh kode batang atau barcode tersebut.
Ada pun jenis barcode yang dikenal saat ini adalah barcode linear 1D (1 dimensi) yang berupa rangkaian garis dengan ketebalan yang bervariasi dan berbentuk persegi panjang serta jenis barcode matriks 2D (2 dimensi) yang datanya diwakili oleh simbol-simbol yang berbentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya pada gambar yang berada dalam sebuah bujur sangkar. Untuk jenis barcode matriks ini kita bisa memasukkan data sampai ratusan karakter dalam sebuah barcode, lain halnya dengan barcode linear yang kemampuan menyimpan datanya terbatas.
Perkembangan barcode sendiri dimulai dari tahun 1932, saat Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan barang di sebuah perusahaan retail yang kemudian diikuti oleh perusahaan industri. Pada tahun 1948 sampai 1949 Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland mengembangkan teknologi barcode ini menjadi lebih baik. Sampai akhirnya di tahun 1952, mereka mendapatkan hak paten dari hasil penelitian tersebut. Penggunaan barcode untuk keperluan komersial dimulai sejak tahun 1966.
Terdapat beberapa standar kode dalam barcode sesuai dengan kegunaan dan tujuan pemakaian barcode, seperti pada daftar berikut :
·   Uniform Product Code (UPC) : untuk checkout penjualan, persediaan, dan sebagainya pada toko retail.
·   Code 39 (Code 3 of 9) : identifikasi, inventarisasi, dan pengiriman pelacakan.
·   POSTNET : kode pos encoding di US mail.
·   European Article Number (EAN) : sebuah superset dari UPC yang memungkinkan digit ekstra untuk identifikasi negara.
·   Japanese Article Number (JAN) : serupa dengan EAN, digunakan di Jepang.
·   Bookland : berdasarkan nomor ISBN dan digunakan pada sampul buku.
·   ISSN barcode : berdasarkan nomor ISSN, digunakan pada majalah di luar AS.
·   Code 128 : digunakan dalam preferensi untuk Code 39 karena lebih kompak.
·   Interleaved 2 of 5 : digunakan dalam industri pelayaran dan gudang.
·   Codabar : digunakan oleh Federal Express, di perpustakaan dan bank darah.
·   MICR (Magnetic Ink Character Recognition) : sebuah font khusus yang digunakan untuk nomor di bagian bawah cek bank.
·   OCR-A : format pengenalan karakter optik yang digunakan pada sampul buku, untuk nomor ISBN agar bisa dibaca oleh manusia.
·   OCR-B : digunakan untuk mempermudah pembacaan barcode versi UPC, EAN, JAN, Bookland, dan ISSN dan Code 39.
·   Maxicode : digunakan oleh United Parcel Service.

·   PDF417 : suatu jenis barcode 2-D baru yang dapat encode sampai 1108 byte informasi; dapat terkompresi seperti pada sebuah portabel file data (PDF).
Untuk download filenya bisa di klik link di bawah

Download File

0 comments:

Post a Comment

Followers

 

Thermalmaster. Copyright 2013 All Rights Reserved